Penelitian Tindakan Kelas

Pembelajar lintas minat

Konsep PTK

Penelitian tindakan kelas (PTK) merupakan suatu bentuk penelitian yang dilakukan oleh guru atau tenaga pendidik untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas pembelajaran dalam kelas. PTK dilakukan secara sistematis dengan tujuan untuk memecahkan masalah yang terjadi dalam pembelajaran, meningkatkan kualitas pembelajaran, dan mengembangkan praktik pembelajaran yang lebih efektif. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut tentang pengertian, ciri, tujuan, dan manfaat PTK:

Pengertian

PTK adalah suatu bentuk penelitian yang dilakukan di dalam kelas dengan melibatkan partisipasi aktif guru dan siswa. PTK bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran melalui tindakan atau intervensi yang dilakukan di dalam kelas.

Ciri

Beberapa ciri PTK antara lain:

  • Dilakukan secara kolaboratif antara guru dan siswa.
  • Dilakukan secara terus-menerus untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
  • Dilakukan di dalam kelas dengan menggunakan pendekatan yang partisipatif dan reflektif.
  • Dilakukan dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas.
  • Dilakukan dengan menggunakan metode ilmiah yang teratur dan sistematis

Tujuan

Tujuan dari PTK adalah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di dalam kelas, menemukan solusi terhadap masalah-masalah pembelajaran yang terjadi, dan mengembangkan praktik pembelajaran yang lebih efektif.

Manfaat

Beberapa manfaat dari PTK antara lain:

  • Meningkatkan kualitas pembelajaran di dalam kelas.
  • Menemukan solusi terhadap masalah-masalah pembelajaran yang terjadi.
  • Meningkatkan keterampilan guru dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran.
  • Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran

Langkah Penyusunan PTK

Berikut adalah langkah-langkah sistematis dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK):


Perencanaan:
a. Menentukan masalah atau kelemahan yang perlu diatasi dalam pembelajaran di kelas.
b. Menetapkan tujuan atau target perbaikan yang ingin dicapai.
c. Merumuskan hipotesis atau asumsi mengenai solusi yang mungkin dilakukan.
d. Menyusun rencana tindakan atau program perbaikan, termasuk metode dan teknik yang akan digunakan.

Pelaksanaan:
a. Menerapkan program perbaikan yang telah dirancang dalam kelas.
b. Melakukan observasi dan pencatatan terhadap proses pembelajaran serta mengumpulkan data mengenai hasil pembelajaran siswa.

Evaluasi:
a. Menganalisis data dan informasi yang telah terkumpul dari pelaksanaan program perbaikan.
b. Mengevaluasi efektivitas program perbaikan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.
c. Melakukan refleksi terhadap program perbaikan dan mengevaluasi keberhasilan dalam mencapai tujuan atau target perbaikan.

Refleksi:
a. Merumuskan kesimpulan dan saran untuk perbaikan selanjutnya.
b. Membuat rekomendasi untuk penerapan program perbaikan di kelas lain atau di lingkungan sekolah yang lebih luas.

Langkah-langkah di atas harus dilakukan secara berkelanjutan dan berulang-ulang untuk mencapai tujuan perbaikan yang diinginkan.

Teknik Pengumpulan data PTK

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) memerlukan pengumpulan data yang baik dan akurat agar dapat menghasilkan temuan yang valid dan bermanfaat untuk perbaikan pembelajaran di kelas. Berikut ini adalah teknik pengumpulan data yang dapat digunakan dalam PTK:

Observasi: Guru dapat melakukan observasi secara langsung terhadap kegiatan belajar mengajar di kelas, seperti aktivitas siswa, interaksi siswa dengan guru dan teman sekelas, dan penggunaan sumber belajar.

Wawancara: Guru dapat melakukan wawancara dengan siswa, baik secara individu maupun kelompok kecil, untuk mendapatkan informasi tentang persepsi dan pengalaman mereka dalam belajar di kelas.

Angket atau kuesioner: Guru dapat membuat angket atau kuesioner sebagai instrumen pengumpulan data untuk mendapatkan pendapat dan persepsi siswa tentang berbagai aspek pembelajaran, seperti metode pengajaran, bahan ajar, atau suasana kelas.

Tes atau evaluasi: Guru dapat menggunakan tes atau evaluasi untuk mengukur pemahaman siswa terhadap materi pelajaran yang telah diajarkan.

Dokumentasi: Dokumentasi dilakukan dengan cara mengumpulkan dokumen atau bahan-bahan tertulis yang berkaitan dengan masalah yang diidentifikasi. Dokumen yang dapat dikumpulkan antara lain catatan kelas, jurnal guru, atau laporan hasil tes.

Catatan lapangan: Guru dapat membuat catatan atau jurnal lapangan yang mencatat aktivitas, peristiwa, atau hal-hal yang menarik terkait dengan pembelajaran di kelas.

Penggunaan teknik pengumpulan data yang tepat dan relevan dengan tujuan penelitian dapat membantu guru dalam mengidentifikasi masalah dan menghasilkan solusi yang efektif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas.

Referensi:

  • Kemendikbud. (2014). Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
  • Nana Sudjana. (2005). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
  • Kemendikbud. (2021). Panduan Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
  • Sudjana, N. (2016). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Sinar Baru Algesindo




Posting Komentar

Cookie Consent
We serve cookies on this site to analyze traffic, remember your preferences, and optimize your experience.
Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.
Site is Blocked
Sorry! This site is not available in your country.